Pemeriksaan latar belakang FBI terhadap calon presiden, dijelaskan

Sidang konfirmasi sedang berlangsung untuk posisi staf kunci spaceman dalam pemerintahan mendatang saat Presiden terpilih Donald Trump bersiap untuk kembali ke Gedung Putih minggu depan. Sebagai bagian dari proses konfirmasi, FBI melakukan pemeriksaan latar belakang para kandidat. Investigasi FBI berfokus pada “karakter dan perilaku” dan diselesaikan “secepat mungkin,” menurut lembaga tersebut.

“FBI bertindak sebagai penyedia layanan investigasi dan tidak mengadili atau memberikan pendapat atas hasil investigasi latar belakang,” kata FBI dalam sebuah pernyataan. “Peran FBI murni sebagai pencari fakta.” “Begitu FBI mengambil langkah investigasi yang diminta, laporan tersebut dikirim ke Kantor Penasihat Gedung Putih atau Kantor Presiden Terpilih untuk digunakan atau ditindaklanjuti sebagaimana dianggap tepat,” lanjut pernyataan itu. “Seperti halnya investigasi lainnya, FBI tidak mengomentari investigasi secara terbuka.”

Perintah eksekutif tahun 1953 oleh Presiden Dwight D. Eisenhower menetapkan persyaratan untuk investigasi latar belakang terhadap semua pejabat yang ditunjuk presiden. Selama masa transisi, presiden terpilih mengidentifikasi calon untuk hingga 100 posisi kunci, yang harus menjalani investigasi latar belakang agar siap menduduki posisi baru mereka saat pemerintahan baru dimulai.

Jabatan yang memerlukan pemeriksaan latar belakang meliputi anggota Kabinet, jabatan lain dengan status setingkat Kabinet, dan anggota staf Gedung Putih tingkat tinggi, seperti penasihat, kepala staf, dan penasihat keamanan nasional bagi presiden dan wakil presiden. Pemeriksaan latar belakang FBI meliputi wawancara pribadi dan pemeriksaan catatan. Pemeriksaan tersebut juga meliputi penyelidikan terhadap tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, keuangan, dan dinas militer seseorang. Badan tersebut juga memeriksa riwayat perkawinan seseorang dan memverifikasi status kewarganegaraan AS mereka.