Kesehatan Ibu dan Anak di China: Upaya Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Kesehatan Ibu dan Anak di China: Upaya Meningkatkan Angka Harapan Hidup

China telah membuat kemajuan luar biasa dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak (KIA), yang secara signifikan berkontribusi pada peningkatan angka harapan hidup nasional. Dari tahun 1949 hingga 2022, rasio kematian ibu di Tiongkok turun drastis dari 1.500 kematian menjadi 15,7 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Demikian pula, angka https://www.anshmedicaredoctorsclinic.com/ kematian anak di bawah lima tahun menurun dari 54,1 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 12,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) 4 lebih cepat dari jadwal. Peningkatan ini adalah hasil dari serangkaian upaya multidimensional, termasuk pembangunan sosial ekonomi yang pesat, kemauan politik yang kuat, pembentukan sistem kesehatan ibu, kemajuan teknologi kesehatan, reformasi asuransi kesehatan sosial, implementasi program kesehatan nasional, dan pengentasan kemiskinan.

Fondasi Sistem Kesehatan Ibu dan Anak yang Kuat

Sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, pemerintah Tiongkok telah memberikan perhatian besar pada kesehatan ibu dan anak, menganggapnya sebagai salah satu dari tiga tugas utama dalam pekerjaan kesehatan. Sebuah sistem kesehatan ibu dan anak yang komprehensif telah didirikan di seluruh negeri, dengan institusi KIA sebagai intinya, didukung oleh pusat kesehatan tingkat komunitas dan fasilitas kesehatan besar lainnya. Pada tahun 2022, jumlah institusi kesehatan ibu dan anak di Tiongkok tumbuh dari 426 pada tahun 1950 menjadi 3.031, dan jumlah rumah sakit anak meningkat dari 25 pada tahun 1983 menjadi 151.

Peningkatan aksesibilitas layanan kesehatan merupakan kunci keberhasilan ini. Lebih dari 90% rumah tangga di Tiongkok dapat mencapai fasilitas kesehatan terdekat dalam waktu 15 menit, dan sekitar 95% wanita hamil dilindungi oleh asuransi kesehatan sosial, membuat layanan bersalin terjangkau. Cakupan pelayanan antenatal dan kunjungan pascapartum telah mencapai lebih dari 90%, dengan lebih dari 99% persalinan dilakukan di rumah sakit. Program-program seperti “Proyek Jiangxiao” yang menyediakan subsidi untuk persalinan di rumah sakit bagi wanita hamil di pedesaan, telah memainkan peran penting dalam mempersempit kesenjangan kematian ibu antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Tantangan dan Upaya Berkelanjutan

Meskipun kemajuan signifikan, Tiongkok masih menghadapi tantangan dalam mencapai kesetaraan dan kualitas layanan KIA yang lebih tinggi. Masih terdapat ketidaksetaraan regional yang signifikan dalam proporsi profesional kesehatan berpendidikan tinggi, kualitas perawatan, dan hasil perawatan. Sebagai contoh, rasio kematian ibu di Tiongkok bagian barat pada tahun 2018 adalah 25,2 per 100.000 kelahiran hidup, jauh lebih tinggi dibandingkan 10,9 per 100.000 kelahiran hidup di Tiongkok bagian timur. Selain itu, sepertiga dari total wanita hamil melahirkan di rumah sakit tingkat kedua, yang memiliki kapasitas layanan kebidanan yang relatif tidak memadai.

Tiongkok terus berupaya mengatasi disparitas ini melalui berbagai inisiatif. Strategi Lima untuk Keselamatan Ibu dan Bayi yang diluncurkan pada tahun 2017 berfokus pada skrining dan penilaian risiko, manajemen risiko bertingkat dan rujukan, manajemen kasus khusus untuk kehamilan berisiko tinggi, mekanisme pelaporan yang ketat, dan sistem akuntabilitas yang kuat. Jaringan rujukan dan perawatan regional juga telah dibentuk untuk melayani wanita hamil dan bayi yang sakit kritis. Pemerintah juga berinvestasi dalam pelatihan profesional kesehatan ibu dan anak, dengan menambahkan spesialisasi KIA di universitas-universitas kedokteran.

Peningkatan Angka Harapan Hidup secara Keseluruhan

Kesehatan ibu dan anak yang membaik telah menjadi pendorong utama peningkatan angka harapan hidup di Tiongkok secara keseluruhan. Pada tahun 2024, angka harapan hidup rata-rata di Tiongkok mencapai 79 tahun, meningkat 0,4 tahun dari tahun 2023, mencapai target Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) lebih cepat dari jadwal. Bahkan, delapan provinsi dan kota besar di Tiongkok, termasuk Beijing, Tianjin, dan Shanghai, telah melampaui angka harapan hidup rata-rata 80 tahun. Di tingkat global, Tiongkok menempati peringkat keempat di antara 53 negara berpenghasilan menengah dan tinggi, dan peringkat ke-10 di antara negara-negara G20 dalam hal angka harapan hidup.

Leave A Comment