Peran Strategis WHO dalam Kesehatan Global: Dari Tembakau hingga Perubahan Iklim
Konvensi Kerangka Kerja WHO tentang Pengendalian Tembakau, yang mulai berlaku pada tahun 2005, merupakan salah satu instrumen hukum organisasi yang paling sukses. Perjanjian ini memberikan kerangka kerja bagi negara-negara untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian tembakau yang komprehensif, termasuk pembatasan iklan, promosi, dan sponsor tembakau, serta langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi tembakau.
WHO juga bekerja untuk memperkuat kapasitas sistem kesehatan untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengobati PTM, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana sistem kesehatan mungkin kurang siap untuk menangani kondisi kronis ini. Ini termasuk mengembangkan pedoman klinis, melatih petugas kesehatan, dan mendukung negara-negara dalam mengintegrasikan layanan PTM ke dalam perawatan kesehatan primer.
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan telah menjadi komponen yang semakin penting dari pekerjaan WHO karena organisasi tersebut mengakui dampak signifikan dari faktor lingkungan terhadap kesehatan manusia. Organisasi memperkirakan bahwa faktor lingkungan berkontribusi pada sekitar 24% dari beban penyakit global.
Pekerjaan kesehatan lingkungan WHO mencakup berbagai masalah, termasuk kualitas udara dan air, keamanan bahan kimia, perubahan iklim, dan kesehatan kerja. Organisasi ini memberikan panduan teknis kepada negara-negara dalam menetapkan dan menerapkan standar dan peraturan kesehatan lingkungan, dan bekerja untuk membangun kapasitas untuk penilaian dan pengelolaan kesehatan lingkungan.
Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan kesehatan lingkungan yang paling signifikan di abad ke-21, dengan dampaknya termasuk peristiwa cuaca ekstrem, perubahan pola penularan penyakit menular, ketahanan pangan dan air, dan kualitas udara. WHO telah mengembangkan kerangka kerja komprehensif untuk mengatasi dampak kesehatan dari perubahan iklim, termasuk mendukung negara-negara dalam mengembangkan sistem kesehatan yang tahan iklim dan mengadvokasi pertimbangan kesehatan untuk diintegrasikan ke dalam kebijakan iklim.
Organisasi ini juga bekerja pada kesehatan perkotaan, mengakui bahwa lebih dari setengah populasi dunia sekarang tinggal di kota, dan bahwa lingkungan perkotaan menghadirkan peluang dan tantangan untuk kesehatan. Jaringan Kota Sehat WHO mendukung kota-kota dalam mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan program untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perkotaan.
Air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) mewakili area penting lainnya dari pekerjaan kesehatan lingkungan WHO. Organisasi ini bekerja dengan negara-negara dan mitra untuk meningkatkan akses ke air bersih dan sanitasi, yang sangat penting untuk mencegah penyakit menular dan mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Organisasi Kesehatan Dunia telah berkembang secara signifikan sejak didirikan pada tahun 1948, beradaptasi dengan perubahan liveoakclinic.org tantangan kesehatan global sambil mempertahankan misi intinya untuk mempromosikan kesehatan, menjaga dunia tetap aman, dan melayani yang rentan. Dari fokus awalnya pada pengendalian penyakit menular hingga pendekatan komprehensif saat ini yang menangani penyakit menular, penyakit tidak menular, dan kesehatan lingkungan, WHO terus memainkan peran penting dalam tata kelola dan koordinasi kesehatan global.
Saat dunia menghadapi tantangan kesehatan baru dan muncul, termasuk dampak pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung, meningkatnya beban penyakit tidak menular, dan dampak kesehatan dari perubahan iklim, peran WHO dalam memberikan kepemimpinan, menetapkan standar, dan mengoordinasikan upaya kesehatan internasional tetap lebih penting dari sebelumnya.