Langsung Gas? Eits, Pentingnya Cek Dulu Sebelum Teken Surat Rumah!
Hai, Sobat Modyar! Siapa nih yang lagi semangat-semangatnya mau punya rumah impian? Udah kebayang bisa rebahan di sofa baru, masak di dapur ajijava.com kinclong, atau nge-game sampai pagi tanpa diganggu emak? Eits, tahan dulu gasnya! Sebelum jari keriting tanda tangan surat rumah yang segede gaban itu, ada beberapa langkah penting yang wajib kamu perhatikan. Jangan sampai nyesel di kemudian hari karena udah keburu nafsu ya! Ingat, rumah itu bukan gorengan, nggak bisa dituker kalau udah nyangkut!
Jangan Sampai PHP! Cek Dulu Kondisi Fisik Rumah
Oke, ini dia yang paling dasar. Kalau kata orang bijak, “tak kenal maka tak sayang.” Nah, ini juga berlaku buat rumah. Jangan cuma lihat dari fotonya yang cakep di brosur, atau denger omongan manis dari salesnya. Wajib banget kamu datang langsung, bahkan kalau perlu bolak-balik sampai hafal tiap sudutnya.
Perhatikan baik-baik kondisi bangunan. Ada retakan di dinding? Catnya ngelupas? Atapnya bocor kayak air terjun? Lantainya amblas? Ini bukan sinetron misteri yang bikin penasaran ya, ini tanda-tanda kamu bakal keluar duit lagi buat renovasi! Cek juga instalasi listrik dan pipa air. Jangan sampai pas udah pindah, tiba-tiba listrik jeglek mulu atau airnya mampet. Mau mandi malah jadi sauna dadakan? Nggak banget, kan?
Surat-Surat Sakti: Awas Palsu!
Nah, ini dia bagian yang bikin kepala puyeng, tapi paling krusial. Sebelum kamu teken surat rumah, pastikan semua dokumen legal itu asli dan sah! Jangan sampai kamu cuma dapat fotokopian atau malah surat bodong yang entah dari mana. Cek sertifikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (HGB). Pastikan nama pemiliknya sesuai dengan yang tertera di KTP.
Nggak cuma itu, cek juga Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir, dan surat-surat lain yang berkaitan. Kalau perlu, ajak notaris yang kamu percaya biar semua beres. Anggap aja ini investigasi ala detektif Conan, biar nggak ada kejahatan tersembunyi di balik dokumen yang kelihatannya polos. Ingat, proses jual beli rumah itu butuh ketelitian ekstra.
Harga Cocok di Kantong, Nggak Bikin Bokek Mendadak
Ini dia nih, bagian yang paling bikin deg-degan: duit! Pastikan harga jual rumah itu sesuai dengan kondisi dan lokasi. Jangan sampai kemahalan, tapi jangan juga kemurahan sampai curiga ada apa-apa. Lakukan riset harga pasaran di daerah tersebut. Kalau perlu, ajak teman atau kerabat yang ngerti properti buat ikutan ngecek harga.
Selain itu, hitung juga biaya-biaya lain yang mungkin muncul, seperti biaya balik nama, biaya notaris, pajak, dan lain-lain. Jangan sampai cuma punya duit buat DP doang, terus pas udah kelar malah nggak punya duit buat beli kasur! Kan lucu kalau udah punya rumah tapi tidur di lantai karena duitnya habis.
Lingkungan Sekitar: Penting Juga Lho!
Rumah impian nggak cuma soal bangunan, tapi juga lingkungannya. Coba deh jalan-jalan di sekitar kompleks atau perumahan yang kamu incar. Bagaimana keamanan lingkungan di sana? Sering ada maling? Atau tetangganya suka karaokean sampai subuh? Cek juga akses ke fasilitas umum seperti pasar, sekolah, rumah sakit, atau transportasi publik. Jangan sampai rumahmu di pelosok antah berantah yang cuma bisa dijangkau pakai ojek terbang.