Si ‘Kaki Burung’ yang Manis tapi Penuh Drama: Mengenal Lotus Corniculatus
Anda mungkin berpikir, “Apa hubungannya bunga teratai (Lotus) dengan makanan sarapan saya?” Eits, tunggu dulu! Kita tidak sedang membahas teratai yang mengapung anggun di air, apalagi menu makan siang. Kita sedang bicara tentang Lotus corniculatus, si imut-imut yang punya nama beken “Bird’s-foot Trefoil” alias ‘Semanggi Kaki Burung’. Dan percayalah, tanaman ini punya cerita hidup yang lebih spicy dari drama Korea.
Bunga Kuning Jelita dengan Nama yang Bikin Bingung
Bayangkan Anda sedang berjalan santai di padang rumput atau pinggir jalan. Tiba-tiba, mata Anda menangkap segerombolan bunga kuning cerah, kecil, dan bentuknya mirip kacang polong (karena memang dia dari keluarga Fabaceae alias keluarga kacang-kacangan, loh!). Nah, besar kemungkinan itu adalah Lotus corniculatus. Tanaman abadi yang tingginya cuma 5-20 cm ini aslinya dari Eurasia, tapi sekarang sudah go international ke mana-mana.
Kenapa namanya ‘Kaki Burung’? Karena polong bijinya yang panjang dan ramping itu berkerumun di ujung tangkai, dan kalau dilihat-lihat, katanya sih mirip cakar atau kaki burung! Agak maksa memang, tapi begitulah para ahli botani zaman dulu, seringkali terlalu puitis atau… lapar.
Fakta lucunya, di Inggris, bunga ini punya nama-nama unik yang super receh. Mulai dari “Eggs and Bacon” (Telur dan Bacon) hingga “Butter and Eggs” (Mentega dan Telur)! Kenapa? Karena kuncup bunganya seringkali berwarna kemerahan atau oranye, dan ketika mekar, berubah jadi kuning cerah layaknya kuning telur atau mentega. Jadi, dia ini kayak paket sarapan komplit di tengah padang rumput!
Si Serbaguna yang Bikin Petani Bahagia (dan Tetangga Kesal)
Meskipun ukurannya mungil, Lotus corniculatus ini bukan kaleng-kaleng. Dia adalah pakan ternak premium! Para peternak suka banget karena ia tidak menyebabkan “kembung” pada ruminansia (hewan memamah biak) seperti yang sering diakibatkan oleh semanggi lain. Ibaratnya, dia adalah forage yang aman dan bergizi, bintang iklan pakan ternak tanpa perlu bayar mahal.
Selain itu, ia juga jagoan dalam hal:
- Mengendalikan Erosi: Akarnya kuat, cocok banget buat nahan tanah di pinggir jalan atau lahan curam.
- Pemasok Nitrogen: Sebagai anggota keluarga kacang-kacangan, dia punya kemampuan ajaib untuk “memperbaiki” nitrogen di tanah. Jadi, dia itu seperti memberikan pupuk gratis ke alam.
Namun, di balik kebaikannya, ada drama spoiler! Di beberapa tempat, terutama di Amerika Utara dan Australia, tanaman ini dianggap spesies invasif yang agresif! Dia menyebar cepat, merayap, dan beranak-pinak tanpa permisi, membuat tanaman asli lokal geleng-geleng kepala. Jadi, dia adalah tetangga yang terlalu ramah dan suka menumpang hidup, sampai-sampai menguasai seluruh lingkungan.
Hati-hati, Si Cantik Punya Rahasia Kecil yang Berbisa
Nah, ini bagian yang paling seru. Meskipun manis dan berfungsi ganda, jangan coba-coba iseng memakannya mentah-mentah! Lotus corniculatus mengandung glikosida sianogenik. Dalam bahasa awam, senyawa ini bisa melepaskan sedikit gas hidrogen sianida (HCN) jika tanamannya terluka atau dikunyah.
Tenang, kadarnya sangat rendah dan biasanya tidak berbahaya bagi manusia (kecuali Anda makan sekarung penuh saat kuncup). Tetapi ini adalah semacam mekanisme pertahanan diri, semacam “Aku manis, tapi jangan arbuzcafeny.com macam-macam denganku!” dari dunia tumbuhan. Para peneliti bahkan mencatat adanya senyawa tanin yang bermanfaat bagi penyerapan protein oleh usus kecil, menjadikannya obat tradisional untuk hal-hal seperti kecemasan dan insomnia (tentu saja, dalam dosis yang sangat terkontrol dan bukan coba-coba sendiri di rumah!).
Intinya, Lotus corniculatus adalah tanaman kecil yang penuh kontradiksi: pahlawan bagi peternak, penjahat bagi lingkungan, paket sarapan yang cantik, sekaligus mengandung racun kelas ringan. Sungguh, hidupnya penuh warna dan plot twist. Sekarang, setiap kali Anda melihat bunga kuning kecil di pinggir jalan, ingatlah, Anda sedang melihat bintang drama yang sangat karismatik!